REPLIKNEWS, TANA TORAJA - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 62 Tana Toraja tahun ajaran 2025/2026 mulai dilaksanakan.
Sebanyak 75 peserta didik mengikuti kegiatan ini. Jenjang SD 25 siswa dan jenjang SMA 50 siswa. SR mengusung tagline "Cerdas Bersama Tumbuh Setara". Kegiatan ini pertanda dimualinya proses pembelajaran SR di Tana Toraja.
MPLS dilaksanakan di SR Tana Toraja yang beralamat di SKB Ge'tengan, Kelurahan Rante, Kecamatan Mengkendek, Selasa (30/09/2025).
Kepala Dinas Sosial Tana Toraja, drg Adriana Saleng dalam sambutannya menyampaikan SR merupakan program yang di prakarsai oleh Presiden RI Prabowo Subianto yang mulai dicanangkan pada bulan Juli di seluruh Indonesia.
"Khusus Kabupaten Tana Toraja, kita mendapatkan giliran bulan September," terang Adriana
Adariana mengunkap rasa syukur, sebab Tana Toraja masuk dalam 165 titik Kabupaten/Kota di Indonesia yang mendapat program ini. Kemudian, masuk didalam 8 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.
"Tujuan dari MPLS ini yaitu memperkenalkan siswa baru pada lingkungan, budaya dan sistem pembelajaran bembentukan karakter, keterampalin hidup dan nasionalisme sebagai langkah awal strategis untuk memutus rantai kemiskinan dan mencerdaskan kehidupan bangsa," jelasnya.
Adriana mengatakan, SR memiliki kurikulum tersendiri dibanding sekolah pada umumnya. Proses perekrutan dilakukan dengan melihat desil satu dan desil dua yaitu strata kemiskinan.
"Untuk strata SMP kita belum buka karena melihat data presentasi anak tidak sekolah untuk SMP masih rendah," imbunya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Tana Toraja yang telah memperjuangkan SR hadir di Tana Toraja.
Sementara, Wakil Bupati Tana Toraja, Erianto Laso' Paundanan menyampaikan MPLS ini merupakan momen yang paling bersejarah di Kabupaten Tana Toraja.
"Mengapa saya katakan bersejarah karena penempatan Sekolah Rakyat hanya ada beberapa di wilayah Indonesia. Tana Toraja untuk Sekolah Rakyat Rintisan berada dalam urutan ke 62 dari 165 titik yang tersebar di Indonesia," terang Erianto.
Erianto meyampaikan, Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis dan berasrama dari pemerintah Indonesia, digagas Presiden Prabowo Subianto, yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem guna memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan dan pelatihan karakter.
Program ini kata dia menyediakan segala kebutuhan siswa secara gratis, menggunakan kurikulum nasional yang diperkuat dengan pendidikan karakter, kepemimpinan, dan keterampilan hidup, serta menerapkan sistem pembelajaran multi-entry dan multi-exit.
"Semua biaya pendidikan, mulai dari seragam, tas, laptop, makan, hingga asrama, ditanggung oleh pemerintah. Sistem Berasrama (Boarding School) dimana siswa tinggal di asrama dengan fasilitas lengkap, menciptakan lingkungan belajar dan hidup yang mendukung.
Ia berpesan kepada peserta didik agar menggunakan kesempatakan ini sebaik mungkin untuk mengapai cita-cita mereka.
"Gunakan kesempatan yang Tuhan telah beri, kalian sudah di sini, tidak semua orang bisa masuk di Sekolah Rakyat. Tempat ini sangat nyaman dan banyak hal yang mendukung pembelajaran. Semoga para siswa betah, sehingga tujuan besar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan bisa benar-benar terwujud.
Setelah lulus dari Sekolah Rakyat, diharapkan anak-anakku menjadi terdidik/pintar, berkarakter dan terampil, punya harga diri, bangga dengan orang tua dan cinta Tanah Air," imbuhnya.
Penulis : Dirga Y. Tandi
Editor : Redaksi