Home Organisasi Aliansi Wija To Luwu Menggugat: Luwu Raya Darurat Kriminalisasi Buruh dan Wujudkan Pendidikan Gratis

Aliansi Wija To Luwu Menggugat: Luwu Raya Darurat Kriminalisasi Buruh dan Wujudkan Pendidikan Gratis

REPLIKNEWS, MAKASSAR - Aliansi Wija To Luwu menggelar aksi demonstrasi pada momentum Hari Buruh Internasional (1 Mei) dan Hari Pendidikan Nasional (2 Mei) sebagai bentuk refleksi kritis dan solidaritas terhadap kondisi buruh dan sistem pendidikan di Luwu Raya, Jumat (2/5/2025).

Adnan Prawansyah, selaku jenderal lapangan dalam aksi ini, menyatakan bahwa gerakan ini merupakan respon atas tekanan struktural yang dihadapi oleh dua sektor penting yakni buruh dan pendidikan.

"Hari Buruh dan Hari Pendidikan bukan hanya seremoni tahunan, melainkan momen untuk membangun kesadaran kolektif dan memperjuangkan keadilan sosial," tegas Adnan.

Menurut Adnan, Luwu Raya adalah wilayah kaya akan sumber daya mineral di Sulawesi Selatan, telah berkembang menjadi pusat industrialisasi pertambangan. Namun, dibalik geliat ekonomi yang ditawarkan, aktivitas ini telah memicu kerusakan lingkungan seperti deforestasi, sedimentasi sungai, dan pencemaran air.

Selain dampak ekologis, industrialisasi juga membawa dampak sosial yang serius seperti marginalisasi masyarakat lokal, konflik agraria, dan meningkatnya ketimpangan sosial.

Salah satu sorotan utama Aliansi Wija To Luwu adalah meningkatnya kriminalisasi terhadap buruh. Para pekerja yang memperjuangkan hak-haknya kerap dihadapkan pada ancaman hukum, pemanggilan oleh aparat, hingga pemutusan hubungan kerja karena dianggap "tidak loyal".

"Hal ini mencerminkan ketimpangan kuasa antara buruh dan pemilik modal serta lemahnya perlindungan hukum di tingkat lokal," ujar Adnan

Dalam aksinya, Aliansi Wija To Luwu menyampaikan sejumlah tuntutan:
- Hentikan segala bentuk intimidasi dan kriminalisasi terhadap buruh.
- Hentikan penyerobotan lahan oleh perusahaan dan lindungi hutan adat di Luwu Raya.
- Tingkatkan jaminan sosial, kesejahteraan, dan keadilan bagi buruh.

Memperingati Hari Pendidikan Nasional, aliansi juga menyoroti persoalan mendasar dalam sistem pendidikan di Luwu Raya. Mereka mendesak agar pemerintah daerah segera Menjamin akses pendidikan berkualitas dan merata bagi seluruh anak di Luwu Raya, meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan serta menolak program makan siang gratis yang dianggap tidak menyentuh akar masalah, serta menuntut pendidikan gratis hingga jenjang perguruan tinggi.

Melalui aksi ini, Aliansi Wija To Luwu ingin menegaskan bahwa perjuangan untuk buruh dan pendidikan yang adil adalah tanggung jawab bersama.

Penulis    : Yedidya Ekaputra
Editor      : Redaksi