REPLIKNEWS, TANA TORAJA- Mengoptimalkan pelaksanaan program inklusi, Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) bersama Yayasan Eran Sangbure Mayang (YESMa) gelar workshop bengkel komunikasi; pelatihan penulisan berita/artikel dan fotografi.
Pelatihan penulisan artikel/berita dan fotografi tersebut berlangsung di Buli-Buli Cafe, Makale selama dua (2) hari, sejak Rabu (12/10/2022) hingga Kamis (13/10/2022), kemarin.
Peserta dalam pelatihan tersebut merupakan perwakilan kelompok konstituen dari masing-masing Lembang dan Lurah, serta anggota YESMa itu sendiri.
Materi penulisan artikel atau berita oleh Frederik Suselisu, S,E, salah satu wartawan senior yang kini menjabat sebagai CEO medianTanews.com.
Dalam materinya, Frederik menekankan perbedaan informasi dan berita, unsur-unsur berita, hingga nilai berita.
Sementara, materi fotografi dipaparkan oleh Ihsan Djunaid,selaku commucation yayasan BaKTI.
Dalam materinya Djunaid memaparkan bagian-bagian kamera, penempatan elemen-elemen penting, penggunaan komposisi kamera, hingga etika fotografi.
Tak hanya pemaparan materi, pada hari kedua peserta bahkan langsung berlatih menulis berita/artikel dan fotografi.
Tak sia-sia, pelatihan tersebut membuahkan hasil memuaskan. Hal tersebut karena sebagian besar peserta akhirnya bisa menulis berita/ artikel dan mendapatkan momen saat mengambil gambar.
Lenynda Tondok, selaku program officer YESMa mengatakan pelatihan tersebut dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok konstituen dalam menulis, minimal menjadi Cetizen journalism atau jurnalisme warga.
"Jadi itu yang diharapkan, meningkatkan kapasitas kelompok konstituen supaya mereka juga bisa menulis cerita perubahan. Diberikan dasar-dasar berita, supaya mereka minimal bisa mempublish di sosial media mereka atau bisa menjadi citizen journalism atau jurnalis warga gitu, bisa menjadi sumber kepada teman-teman wartawan", tutur Lenynda.
Lebih jauh, melalui pelatihan menulis berita/ artikel tersebut peserta diharapkan dapat menulis kejadian-kejadian, praktek-praktek cerdas,cerita-cerita menarik yang bisa menjadi inspirasi dan dokumentasi, baik untuk lembang dan lurah, maupun untuk YESMa dan BaKTI.
Tak jauh berbeda, melalui pelatihan fotografi, peserta diharapkan bisa menghasilkan gambar sebagai sarana advokasi.
"Diajak fotografi, bagaimana supaya bisa menghasilkan foto yang bisa bercerita, supaya dengan melihat foto orang akan tertarik untuk membaca isi berita, bagaimana foto itu bisa menjadi sarana advokasinya", lanjut Lenynda Tondok.
Penulis : Nhata