REPLIKNEWS, PANGKEP –Memperingati Hari Tani Nasional ke-62, Perhimpunan Pemberdayaan Masyarakat Ekonomi Pertanian (PPM-EP) menggelar Bazar dan Dialog bersama DPRD, Dinas Pertanian, dan Polres Pangkep, Sabtu (27/9/2025). Agenda ini menjadi ajang refleksi sekaligus tantangan bagi generasi muda untuk kembali menekuni sektor pertanian dan ikut menyelesaikan problem petani di Kabupaten Pangkep.
Hari Tani Nasional yang jatuh setiap 24 September adalah penghormatan bagi petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan bangsa. Momentum ini lahir dari semangat Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, tonggak perjuangan petani menuntut keadilan agraria. Namun tantangan kini makin nyata: alih fungsi lahan, rendahnya regenerasi petani muda, hingga ketergantungan pada impor pangan.
Ketua Umum PPM-EP Kemal Jumrahsan, S.P. menyampaikan kegiatan ini bukan sekadar seremoni.
“Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi? Sumber daya kita memadai. Dialog ini diharapkan menggugah pemuda agar bangga menjadi petani,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Ketua Komisi II DPRD Pangkep H. Lutfi Hanafi, S.E. yang menegaskan pentingnya regenerasi petani di era sekarang.
“Kelangkaan pupuk sudah teratasi, Presiden Prabowo menetapkan harga gabah kering panen Rp6.500/kg sebagai bukti komitmen pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga stabilitas pangan,” jelasnya.
PLT Sekretaris Dinas Pertanian Andi Faizal menegaskan pemerintah siap memfasilitasi pemuda yang ingin bertani.
“Kami siap membantu bibit dan agenda-agenda pemuda. Jangan takut menjadi petani, kita harus berproses,” katanya.
Sementara itu, Kanit Tipitder Polres Pangkep Ipda Azmin Mubarok menambahkan peran kepolisian tak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mendukung ketahanan pangan.
“Kami menggelar kegiatan pertanian seperti penanaman jagung dan memantau distribusi pupuk agar tepat sasaran,” tegasnya.
Kemal menutup dengan optimisme. “Bazar dan dialog ini kami harap melahirkan solusi konkret. Kami siap mengawal, mendukung petani, dan mengedukasi pemuda agar mau bertani. Ini langkah nyata untuk masa depan pertanian Pangkep,” ujarnya.(*)
Editor : Redaksi