REPLIKNEWS, BOGOR - Pengurus Pusat Pemuda Katolik periode 2024 - 2027 menggelar Rapat Kerja Nasional di kota Bogor Jawa Barat, dihadiri seluruh pengurus dari seluruh provinsi dan Kabupaten Kota se-Indonesia, turut hadir dalam rapat kerja nasional tersebuat dari Komisariat Cabang Tana Toraja yang diwakili langsung oleh Ketua Komisariat Cabang Tana Toraja yakni dr. Alvianto Tandiarrang bersama delegasi dari Komisariat Daerah Sulawesi Selatan yang didamping Pastor Moderator Pemuda Katolik Komisariat Daerah, RD. Albert Arina.
Seremoni pembukaan yang khidmad sekaligus semarak, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemuda Katolik 2025 dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi Pembukaan yang dilangsungkan di Ballroom Green Forest Hotel, Bogor. Misa dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM, dan didampingi oleh sepuluh imam konselebran, moderator Pemuda Katolik dari berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam homilinya, Uskup Paskalis mengingatkan seluruh peserta Rakernas untuk tidak menjadikan iman hanya sebagai rutinitas ritual semata. Ia menekankan bahwa iman harus hadir secara nyata dalam tindakan, pilihan hidup, dan keterlibatan sosial.
"Kalian datang ke sini bukan sekadar hadir, tetapi karena iman kepada Yesus Kristus. Maka segala sesuatu yang kalian kerjakan, harus bersumber dari dan ditujukan kepada Yesus," ungkap Uskup dengan penuh semangat.
Uskup juga menyampaikan pesan reflektif berkaitan dengan wafatnya Paus Fransiskus yang terjadi hanya beberapa hari sebelum Rakernas berlangsung. Ia mengajak seluruh kader Pemuda Katolik untuk belajar dari teladan sang Bapa Suci. Menurutnya, Paus Fransiskus menunjukkan kekuatan iman yang kokoh kepada Allah dan penyelenggaraan-Nya. Dalam segala keterbatasan manusiawinya, beliau tetap memancarkan kepercayaan mendalam pada kehendak Tuhan.
Tak hanya itu, Paus Fransiskus dikenal akan devosinya yang luar biasa kepada Bunda Maria. Ia selalu berdoa di Basilika Santa Maria Maggiore, sebelum dan sesudah ia melakukan perjalanan apostolik keliling dunia. Spiritualitas ini, menurut Uskup Paskalis, patut diteladani oleh seluruh kader Pemuda Katolik dalam perjalanan imannya.
Selain itu, Uskup menekankan betapa besar cinta Paus Fransiskus kepada Gereja. Namun, cinta itu bukanlah cinta pasif yang hanya menjaga keindahan tradisi semata, melainkan cinta aktif yang mendorong pembaruan dan kehadiran nyata Gereja di tengah persoalan dunia. “Pemuda Katolik harus menghadirkan Gereja yang aktual, yang hidup dan menjawab tantangan zaman. Jangan menjadi Gereja museum yang hanya menyimpan kenangan, tetapi jadilah Gereja yang terlibat, menyapa dunia, dan menghadirkan harapan.
Rapat Keja Nasional Pemuda Katolik 2025 kali ini dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial RI, Dr. (H.C.) Saifullah Yusuf atau Gus Ipuldi Hotel Green Forest, Bogor. Dalam sambutannya, Gus Ipul mengajak Ketua Umum Stefanus Gusma dan seluruh kader Pemuda Katolik untuk memperkuat kolaborasi dalam menjalankan program-program strategis pemerintah, mulai dari penanggulangan stunting hingga perlindungan pekerja migran.
Sementara ketua Umum stefanus Asat Gusma menyampaikan kepada seluruh kader pemuda katolik se Indonesia yang hadir dalam RAKERNAS bahwa Rakernas ini mengusung tema besar “Kolaborasi Gerakan Nasional Pemuda Katolik dan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045”, sebuah komitmen kolektif organisasi untuk terlibat aktif dalam pembangunan nasional melalui kerja nyata yang kolaboratif, strategis, dan berkelanjutan.
Rakernas 2025 dirancang sebagai momentum konsolidasi nasional untuk menyatukan langkah seluruh kader dari Sabang hingga Merauke dalam membumikan Program Asta Cita, yang telah menjadi arah pembangunan jangka panjang bangsa menuju Indonesia Emas. Pemuda Katolik mengambil bagian bukan hanya sebagai organisasi kaderisasi, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam berbagai sektor prioritas.
Selain hadir sebagai peserta juga Ketua KomCab, Tana Toraja sangat menharapkan hasil dari rapat kerja nasional ini ada program yang bisa dikolaborasikan di daerah antara pemerintah Daerah dan Komcab setempat, seperti rapat kerja periode sebelumnya ada MoU antara pemngurus Pusat Pemuda Katolik dengan BKKBN pusat dan komcab Tana Toraja telah melaksanakan satu kali kegiatan Bersama dengan BKKBN kabupaten Tana Toraja lewat program Generasi Berencana (GENRE).
Ditanya diselah-selah RAKERNAS, apa yang bisa dilakukan setelah kemabli ke Komcab Tana Toraja? dokter Attonk (sapaan akrab) di Komcab menjawab, Komcab Tana Toraja sejak rebown 2021 sudah membuktikan diri sebagai tuan rumah dan sukses dengan kegiatan nasional yakni retret nasional yang sempat di gelar pada November 2023, kita sangat berharap ada program dari rakernas ini yang bisa kami bawah pulang dan kami eksekusi di komcab Tana Toraja dan tentunya kami sangat mengharapkan support dari Pengurus Pusat secara khusus dalam memfasilitasi dengan kementrian atau dinas tertkait.
Saat ini Tana Toraja menghadapi problem yang cukup serius dalam hal ketenaga kerjaan, banyak tenaga kerja asal Toraja yang kerab menjadi korban di tempat kerja mereka, hal ini butuh perhatian serius khususnya perlindungan keselamatan kerja, arah kedepan membuka peluang kerjasama dengan dinas-dinas terkait sebagai keberlanjutan dari MoU yang telah disepakati di tingkat pusat, tutup dokter Attonk.
Editor : Redaksi